Selalu
Beruntung
Awal
pagi saat broto berangkat untuk bertemu teman-temannya yang akan latihan music
di studio musik pringgabaya, setelah mereka senang-senang bernyanyi dengan
gembira mereka memutuskan untuk pulang pada malam harinya sekitar pukul 20.00 melewati
jalan depan kantor camat peringgabaya.
Setelah
broto berpencar dengan teman-temannya ia memacu motornya yang terkenal cepat
dengan secepat-cepatnya tapi naas ia tidak melihat ada batu kecil yang ada di
tengah jalan motornya pun oleng dan terjatuh broto terpental ke tengah jalan
dengan sangat keras ‘’setan tuh batu, siapa sih yang menaruh batu di tengah
jalan’’ broto marah sambil mengeluarkan kata-kata mutiara dari mulutnya yang
menuh dengan darah tersebut. Saat itu kendisi jalan sangat sepi dan ia
membangunkan motornya yang bengkok, patah, dan tak berbentuk lagi tapi ajaibnya
ia tidak mengalami luka disekujur tubuhnya, jangankan luka goresanpun tadak
tampak di tubuhnya padahal motornya sudah tak terbentuk lagi.
Ada
seorang warga masyarakat yang kebetulan lewat di jalan itu menghampirinya dan
mengumandangkan kata ‘’kamu ini ngapain’’ dengan tenang broto pun menjawab
‘’niih habis atraksi, kan pembalap’’ orang itu menjawab ‘’ dasar kamu ini habis
jatuh masih bisa bercanda, kamu ini anak mana sih??’’, ‘’saya anak pohgading
gubuk lauk’’ jawad broto dengan enteng. Orang tua itu bertanya lagi ‘’nama ayah
kamu siapa’’, ‘’samsyul’’ jawabnya dengan bohong padahal nama bapaknya irfan.
Broto
pun pulang dengan mendorong motornya tanpa memperdulikan orang tua yang hrndak
mengantarnya, tapi ia pulang bukanya kerumahnya malahan kerumah temanya di
batuyang tidak jauh dari tkp. Dirumah temanya ia menceritakan kejadian yang
menimpanya dan meminta temanya untuk sekedar maluruskan besi stang motornya
yang bengkok, untungnya temanya ini alumni SMK jurusan otomotif bukan elektro.
Setelah asak-usuk memperbaiki motornya selama kurang-lebih 2 jam motornya pun
berhasil di perbaiki sekedar stangnya lurus, tapi mesinya medot alias tidak
bisa nyala dengan susah payah Broto menstarter motornya tapi hasilnya nihil,
dengan tersenyum manis temanya berkata ‘’ nang serahkan semua pada ahlinya’’.
Setelah
di pebaiki alhamdullilah motornya berhasil hidup, tanpa pikir panjang ia
langsung menggeber motornya untuk lekas pulang, setibanya dirumah ia langsung
menuju gudaang untuk menyembunyikan motornya lalu berlari seperti orang dikejar
setan menuju kamar mandi untuk membersihkan badanya dari debu akibat
guling-guling di jalan, seteleh itu ia menuju kamar untuk tidur kanya sudah
letih. Pagi harinya nyonya besar alias ibunya bertanya ‘’semalam dari mana saja
sampai larut pulangnya?’’ broto menjawab ‘’ndak habis hangout sama
teman-teman’’ ibunya bertanya lagi ‘’apa itu hangot itu?’’ broto menjawab
‘’bukan hangot tapi hangout, ituloh kampul bareng teman teman, kayak nggak
pernah muda aja ni emak’’ ‘’oooohh’’ ibunya bersua sambil pergi ke pasar.
Broto
kemudian menuju gudang untuk menengok kondisi terakhir dari motornya ‘’untung
mesinya tidak terlalu parah’’ ucapnya dalam hati.
Itulah
Broto walaupun ia habis terjatuh bereng motornya ia tidak apa-apa tidak luka
sedikitpun tergores pun tidak hanya saja gigi rahangnya patah dan agak berdarah
walaupun sebentar dan ajaibnya dengan permainan kata-kata ia bisa menutupi
kejadian tersebut kepada ibunya, jika tidak bisa hancur muka Broto ditempeleng
oleh bapaknya yang terkenal garang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar