Selasa, 29 Mei 2012

Cerpen


Selalu Beruntung
            Awal pagi saat broto berangkat untuk bertemu teman-temannya yang akan latihan music di studio musik pringgabaya, setelah mereka senang-senang bernyanyi dengan gembira mereka memutuskan untuk pulang pada malam harinya sekitar pukul 20.00 melewati jalan depan kantor camat peringgabaya.
            Setelah broto berpencar dengan teman-temannya ia memacu motornya yang terkenal cepat dengan secepat-cepatnya tapi naas ia tidak melihat ada batu kecil yang ada di tengah jalan motornya pun oleng dan terjatuh broto terpental ke tengah jalan dengan sangat keras ‘’setan tuh batu, siapa sih yang menaruh batu di tengah jalan’’ broto marah sambil mengeluarkan kata-kata mutiara dari mulutnya yang menuh dengan darah tersebut. Saat itu kendisi jalan sangat sepi dan ia membangunkan motornya yang bengkok, patah, dan tak berbentuk lagi tapi ajaibnya ia tidak mengalami luka disekujur tubuhnya, jangankan luka goresanpun tadak tampak di tubuhnya padahal motornya sudah tak terbentuk lagi.
            Ada seorang warga masyarakat yang kebetulan lewat di jalan itu menghampirinya dan mengumandangkan kata ‘’kamu ini ngapain’’ dengan tenang broto pun menjawab ‘’niih habis atraksi, kan pembalap’’ orang itu menjawab ‘’ dasar kamu ini habis jatuh masih bisa bercanda, kamu ini anak mana sih??’’, ‘’saya anak pohgading gubuk lauk’’ jawad broto dengan enteng. Orang tua itu bertanya lagi ‘’nama ayah kamu siapa’’, ‘’samsyul’’ jawabnya dengan bohong padahal nama bapaknya irfan.
            Broto pun pulang dengan mendorong motornya tanpa memperdulikan orang tua yang hrndak mengantarnya, tapi ia pulang bukanya kerumahnya malahan kerumah temanya di batuyang tidak jauh dari tkp. Dirumah temanya ia menceritakan kejadian yang menimpanya dan meminta temanya untuk sekedar maluruskan besi stang motornya yang bengkok, untungnya temanya ini alumni SMK jurusan otomotif bukan elektro. Setelah asak-usuk memperbaiki motornya selama kurang-lebih 2 jam motornya pun berhasil di perbaiki sekedar stangnya lurus, tapi mesinya medot alias tidak bisa nyala dengan susah payah Broto menstarter motornya tapi hasilnya nihil, dengan tersenyum manis temanya berkata ‘’ nang serahkan semua pada ahlinya’’.
            Setelah di pebaiki alhamdullilah motornya berhasil hidup, tanpa pikir panjang ia langsung menggeber motornya untuk lekas pulang, setibanya dirumah ia langsung menuju gudaang untuk menyembunyikan motornya lalu berlari seperti orang dikejar setan menuju kamar mandi untuk membersihkan badanya dari debu akibat guling-guling di jalan, seteleh itu ia menuju kamar untuk tidur kanya sudah letih. Pagi harinya nyonya besar alias ibunya bertanya ‘’semalam dari mana saja sampai larut pulangnya?’’ broto menjawab ‘’ndak habis hangout sama teman-teman’’ ibunya bertanya lagi ‘’apa itu hangot itu?’’ broto menjawab ‘’bukan hangot tapi hangout, ituloh kampul bareng teman teman, kayak nggak pernah muda aja ni emak’’ ‘’oooohh’’ ibunya bersua sambil pergi ke pasar.
            Broto kemudian menuju gudang untuk menengok kondisi terakhir dari motornya ‘’untung mesinya tidak terlalu parah’’ ucapnya dalam hati.
            Itulah Broto walaupun ia habis terjatuh bereng motornya ia tidak apa-apa tidak luka sedikitpun tergores pun tidak hanya saja gigi rahangnya patah dan agak berdarah walaupun sebentar dan ajaibnya dengan permainan kata-kata ia bisa menutupi kejadian tersebut kepada ibunya, jika tidak bisa hancur muka Broto ditempeleng oleh bapaknya yang terkenal garang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...